Makam Firaun Kuno Bergambar Dewi Isis Ditemukan di Mesir, Diduga Pernah Diacak-acak Perampok

JAKARTA - Sejumlah peneliti menemukan makam milik Firaun yang tidak dikenal di Abydos, salah satu pemukiman Mesir kuno berlokasi 300 mil selatan Kairo.

Temuan makam kuno terbesar dari arkeolog Mesir dan Amerika Serikat (AS) ini diyakini berusia sekitar 3.600 tahun.

Hasil ini sekaligus mengkerdilkan temuan pada 2014, yang sebelumnya tercatat makam terbesar di Mesir berisi seorang raja bernama Seneb-Kay.

"Ini adalah babak baru dalam penyelidikan dinasti ini." Makam raja yang tidak dikenal itu berisi lukisan-lukisan adegan dari mitologi Mesir kuno, termasuk gambar Dewi Isis dan Nephthys," kata pememimpin arkeolog AS dalam misi penelitian di Mesir ini, sekaligus seorang kurator Penn Museum, Philadelphia, Josef W. Wegner, dikutip dari New York Times, Minggu 30 Maret.

"Makam ini dan makam Seneb-Kay adalah makam kerajaan paling awal yang masih ada yang benar-benar memiliki dekorasi lukisan di dalamnya," sambungnya.

Wegner menyebutkan makam kuno terbesar di Mesir ini telah mengalami kerusakan yang signifikan selama ribuan tahun.

Tidak ada sisa-sisa jasad manusia yang dapat diidentifikasi dalam temuan ini. Diperkirakan perampok makam telah mengacak-acak situs tersebut di masa lalu, lantaran sedikit artefak yang ditemukan di makam itu.

Menurut Wegner, pada makam kuno terbesar di Mesir ini ditemukannya kerusakan pada dekorasi sehingga sebagian tulisan pada struktur yang memuat nama raja tidak terbaca.

Namun, Wegner mengatakan identitas pemilik makam mungkin ditemukan pada prasasti lain di monumen dan bangunan di sekitar Abydos, dengan dua raja bernama Senaiib dan Paentjeni diidentifikasi sebagai kandidat potensial.

Ia menambahkan, proses penelitian para arkelolog ini akan terus berlanjut dalam upaya melestarikan temuan tersebut, dan mengungkap makam-makam lain yang mungkin dapat memberikan lebih banyak informasi tentang periode yang lebih luas, serta kemungkinan identitas raja yang tidak diketahui dalam makam itu.

"Menemukan makam yang utuh atau sebagian utuh selalu menjadi impian kami. Mungkin masih ada makam seperti itu," tandasnya.