Cabang Olahraga Senam Masih Minim Fasilitas di Indonesia
Rifda Irfanaluthfi, atlet senam Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024 (Instagram/@gymnastic.indonesia).

Bagikan:

JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) senam masih belum memiliki fasilitas yang memadai di tengah persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam edisi ke-53 pada 2025.

Kepastian Indonesia menjadi tuan rumah 53rd Artistic Gymnastics World Championship 2025 disampaikan oleh Federasi Senam Internasional (FIG) melalui surel pada Jumat, 3 Mei 2024.

Ketua Umum Persatuan Senam Indonesia (Persani), Ita Yuliati, mengakui saat ini fasilitas untuk cabang olahraga yang dipimpinnya masih jauh dari memadai untuk persiapan ajang bergengsi.

"Jadi, kami sangat berharap dengan adanya ajang ini, kesiapan kami akan lebih matang. Nanti, harapan setelah acara ini kami mendapat fasilitas lebih baik," ujar dia.

Senam pada saat ini bukanlah cabang olahraga yang populer di Indonesia. Padahal, senam adalah salah satu olahraga andalan di panggung-panggung internasional, seperti Olimpiade.

Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia bahkan punya wakil dari cabor senam, yakni Rifda Irfanaluthfi. Atlet berusia 24 tahun tersebut lolos lewat jalur relokasi dari tuan rumah.

Ita mengatakan bahwa keberadaan fasilitas yang mendukung otomatis akan memberikan kesempatan kepada para atlet Indonesia lain untuk lebih baik dalam berlatih.

"Di Indonesia ini, saya sangat sedih karena semua provinsi berlatih di tempat yang sangat tidak layak. Ini salah satunya. Jadi, sebelum Kejuaraan Dunia (Senam 2025) akan ada Road to Kejuaraan Dunia untuk memperkenalkan gimnastik," katanya.

Kejuaraan Dunia Senam 2025 akan diikuti kurang lebih 500-an atlet dari 70-an negara. Ini adalah pertama kalinya Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah ajang senam paling akbar tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, berharap acara besar ini bisa mempromosikan Indonesia sekaligus mendorong perkembangan olahraga senam di Tanah Air.

"Saya juga yakin antusiasme pasti akan meningkat. Kami berharap dengan adanya acara ini, diikuti sebanyak 70 negara peserta, maka Indonesia bisa mempromosikan Jakarta beserta fasilitas olahraganya," ujar dia.